Bicara soal let go tidak berarti harus menjalani hidup sebagai seorang bhikkhu, bahkan menjalani hidup sebagai orang biasa pun mampu memahami hakikat dari let go. Ketika rambut kamu rontok satu per satu, apakah kamu siap menghadapi itu? Ketika orang-orang yang kamu sayangi berubah menjadi tua, sakit, dan kemudian meninggal, apakah kamu siap menghadapi itu? Secara sederhana, Bhante Uttamo menjelaskan ketika di dalam batin seseorang siap menghadapi perubahan, orang itu sudah mengerti hakikat dari let go.
Apakah kamu bahagia? Kebanyakan orang merasa hidupnya baru bahagia apabila memiliki sesuatu atau berada dalam kondisi tertentu di masa depan. Padahal, kebahagiaan adalah sebuah pilihan yang muncul atas rasa syukur dan kepuasan hati atas kehidupan yang dijalani saat ini. Seorang biksu dari Australia sekaligus penulis buku trilogi bestseller “Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya”, Ajahn Brahm, kembali datang ke Indonesia untuk memberikan cerita-cerita inspiratif untuk mengingatkan kita tentang hal-hal sederhana yang mampu membuat kita bahagia.
Kebanyakan orang tidak suka black coffee karena rasanya yang pahit atau itu hanya persepsi yang ada di dalam benak orang tersebut? Saya pribadi termasuk orang yang sudah parno duluan kalau bicara soal black coffee. Itulah alasannya, setiap kali saya pergi ke coffee shop, saya selalu memesan entah itu cappuccino atau latte. Namun, ketika saya mencoba espresso roast dalam acara coffee cup tasting, saya mulai menikmati rasa pahit tersebut. Saya malah lebih menyukainya dibandingkan cappuccino atau latte. Saya juga baru tahu bahwa rasa kopi itu lebih enak murni tanpa ditambah gula, karena ketika ditambah gula, rasanya bukan menjadi manis melainkan jadi asam.
sumber foto: shaveforhope.org‘Kenapa harus botak?’ Ini pertanyaan yang sering muncul setelah saya mengikuti acara sosial Shave for Hope. Dan, setiap muncul pertanyaan tersebut, dengan senang hati, saya akan bercerita tentang sebuah gerakan sosial yang bertujuan untuk membantu anak-anak penderita kanker melalui donasi rambut. Melalui aksi dan kata-kata, saya mencoba menggalang kesadaran masyarakat seputar masalah kanker pada anak yang sering diabaikan. Lanjutkan membaca Kenapa Harus Botak?→
sumber foto: laperlatravel-eg.comBerpergian bagi kebanyakan orang adalah cara untuk melepas penat dan ‘melarikan diri’ dari rutinitas. Lebih jauh lagi, pencinta jalan-jalan dan juga seorang penulis Windy Ariestanty bercerita bahwa berpergian mengajarkan dia banyak hal. Sawenduy mengajarkan Windy bagaimana memberikan yang terbaik untuk orang lain. Myanmar mengajarkan Windy bagaimana bergegas dalam keteraturan. Dan, Chefchaouen mengajarkan Windy untuk mengenal lebih jauh mengenai Tuhan.
Sumber foto: @piokharismaLife is too short to be unhappy. Hal itulah yang mendasari komika kawakan Ernest Prakasa untuk menyelenggarakan tur nasional ketiganya yang berjudul: #HAPPINEST. Selama 1,5 jam; sekitar 1.000 lebih penonton di Balai Sarbini pada 6 Juni lalu dibuat terpingkal-pingkal oleh cerita jenaka Ernest dan para opener-nya. Pada tur kali ini, Ernest banyak bercerita hal-hal yang membuat dia bahagia, yaitu keluarga kecilnya -istri dan dua anaknya-. Lanjutkan membaca REVIEW: Stand Up Comedy #HAPPINEST (2015)→
Pada dasarnya, kita sedih dan menderita disebabkan karena adanya perubahan. Perubahan dari anak-anak menjadi remaja, remaja menjadi dewasa, bahkan apa yang bisa kamu pikirkan selama itu berubah, itu adalah penderitaan. Dalam talk show “Stop Suffering, Start Living” yang diadakan oleh Keluarga Mahasiswa Buddhis (KMB) Dharmayana beberapa waktu lalu, Bhikkhu Uttamo Mahathera menjelaskan, fase perubahan ini tidak bisa kita tunda atau kita tahan, yang bisa kita ubah adalah sikap mental kita terhadap perubahan.
Dalam talk show Hello Happiness beberapa waktu lalu, Ajahn Brahm mengatakan bahwa sebagai bhikkhu, banyak umat curhat padanya soal hubungan percintaan. Banyak di antara mereka bertanya tentang tips dalam mencari pasangan dan tips membina rumah tangga. Sambil bercanda, Ajahn Brahm berkata,”Banyak orang datang ke saya daripada ke psikolog, karena mereka tidak perlu membayar sesi konsultasi dengan saya.” Dengan cerita-cerita yang menarik disertai dengan pesan moral yang bijak, Ajahn Brahm memberikan pencerahan untuk bahagia dalam hubungan percintaan.
Bahagia. Sebagian orang menghabiskan hidupnya hanya untuk mencari kebahagiaan. Sebagian lainnya, merasa hidupnya menderita. Dan yang lainnya, sudah menemukan kebahagiaan dalam hidupnya. Pada dasarnya, semua orang pasti ingin bahagia! Itu alasannya kenapa lebih dari 2.500 orang (termasuk saya) berkumpul untuk mendengar talk show Ajahn Brahm: Hello Happiness, di The Palm, Mal Taman Palem, beberapa waktu lalu. Setelah dipaparkan oleh Ajahn Brahm, ‘resep’ untuk bahagia sebenarnya sederhana. Namun, terkadang hal yang sederhana adalah hal yang paling sering kita lupakan.
Pinot dan keluarganya selama ini dikenal sebagai Vine and Instagram artist berkat tutorial singkat yang sering mereka bagikan. Pada acara TEDx Jakarta: New Endings beberapa waktu lalu, Pinot bercerita bagaimana dia dan keluarga mengatasi rasa bosan di Kuwait serta menstimulasi kreativitas ketiga anaknya. Keterbatasan yang sebenarnya menjadi ‘penghalang’ dapat diubah menjadi ‘pintu peluang tanpa batas’.