Othello Syndrome pertama kali dipopulerkan oleh Shakespeare dalam salah satu karyanya yang berjudul Othello, the Moor of Venice. Drama yang ditulis pada tahun 1603 ini mengisahkan tentang seorang suami bernama Othello yang membunuh istrinya yang bernama Desdemone karena merasa istrinya melakukan perselingkuhan. Othello berkeyakinan bahwa Desdemone tidak setia yang ditunjukkan dengan cara menuduh, membuntuti, hingga tega membunuh istrinya.
“You have to trust the person you love or love someone you can trust,” – Unknown.
Dalam dunia psikologi, Othello Syndrome merupakan bagian dari delusional disorder (gangguan delusi) yang merupakan bagian dari kelainan kejiwaan. Beberapa gejala dari Othello Syndrome yang patut diwaspadai seperti, tidak percaya pada pasangan, suka menginterogasi pasangan, mengontrol lingkungan sosial pasangan, melarang pasangan bergaul dengan teman atau keluarganya, melarang pasangan memiliki hobi, dan sebagainya. Di fase yang lebih akut, penderita Othello Syndrome bisa mengancam hingga melakukan tindakan fisik untuk menyakiti pasangannya atau orang lain yang diduga selingkuh dengan pasangannya.
Othello Syndrome tidak hanya merugikan pasangan dan hubungan percintaan yang sedang dijalani, diri si penderita pun menjadi korban. Depresi dan kecemasan berlebihan adalah beberapa gejala yang mungkin dialami oleh penderita Othello Syndrome. Di fase yang lebih akut, penderita mungkin mengalami gangguan seperti keinginan untuk menyakiti diri sendiri bahkan keinginan untuk bunuh diri. Apabila sudah sampai ke tingkat akut, segeralah konsultasikan ke dokter untuk menerima pengobatan lebih lanjut.
Saya percaya hubungan percintaan yang sehat harus dibangun atas rasa saling percaya. Sungguh aneh, apabila kamu menjalin hubungan dengan orang yang tidak kamu percayai. Sebagai analogi, apakah kamu mau seranjang dengan seorang pencuri yang akan mencuri barang di rumahmu? Selain rasa percaya, idealnya sebuah hubungan yang sehat berisi dua orang yang saling mendukung, menguatkan, dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Love more and worry less!
“Whether it is a friendship or relationship, all bonds are built on trust. Without it, you have nothing,” – Unknown.
Referensi tulisan:
Wikipedia.org
Psychminds.com
Reblogged this on karamelfrapucino and commented:
“Whether it is a friendship or relationship, all bonds are built on trust. Without it, you have nothing,” – Unknown.
Salah satu hal yang baru saja diangkat hari Minggu lalu di gereja saya adalah kepercayan. Bagaimana kita dapat membangun kepercayaan terhadap orang lain? Ada rumusnya.
“Kepercayaan adalah karakter ditambah kompetensi over time.” – KG.
Berikut adalah salah sekian tulisan favorit saya yang ditulis oleh Michael. Semoga dapat menambah pengetahuan Anda dan mencegah “kejadian-kejadian” yang mungkin sedang ingin Anda lakukan terhadap teman, gebetan atau mungkin kekasih Anda. 🙂
Enjoy.
SukaSuka