Esther menjelaskan, mayoritas perselingkuhan muncul pada pasangan yang telah setia selama bertahun-tahun, namun pada suatu hari, salah satu pihak melakukan suatu hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh mereka. Apabila ditilik lebih jauh, perselingkuhan bukan bicara soal seks, tapi soal pemenuhan hasrat; hasrat untuk mendapatkan perhatian, hasrat untuk merasa spesial, dan hasrat untuk merasa diinginkan. Selain itu, hal mendasar yang membuat perselingkuhan begitu menggoda adalah fakta bahwa kamu tidak bisa memiliki selingkuhanmu tersebut. Esther menyatakan, hal itu merupakan sifat dasar manusia untuk menginginkan sesuatu yang tidak dapat mereka miliki.
One lie is enough to question all the truths.
Perselingkuhan pasti menyakitkan. Dalam beberapa kasus, perselingkuhan malah meninggalkan trauma yang mendalam, karena mengoyak kepercayaan diri seseorang. Esther menceritakan kisah salah satu pasiennya, Fernando. Setelah diselingkuhi oleh pasangannya, Fernando mulai bertanya-tanya,”Dulu saya merasa saya tahu siapa diri saya, siapa pasangan saya, apa arti hubungan saya dan dia. Tapi, sekarang saya mempertanyakan segalanya.” Fernando mulai bertanya-tanya,”Dapatkah saya mempercayai pasangan saya lagi? Dapatkah saya mempercayai orang lain lagi?” Perselingkuhan menorehkan luka yang sangat dalam. Bagi Fernando, perselingkuhan telah merampas jati dirinya, kepercayaan dirinya, dan kemampuannya untuk mempercayai orang lain.
Setiap perselingkuhan akan mendefinisikan ulang arti sebuah hubungan. Esther memandang perselingkuhan dari dua sisi, di satu sisi berarti pengkhianatan; di sisi lain berarti penemuan kembali jati diri dan hubungan yang lebih terbuka. Perlu disadari bahwa, korban dari perselingkuhan tidak selalu merupakan korban dalam sebuah hubungan percintaan.
Today in the West, most of us are going to have two or three relationships or marriages, and some of us are going to do it with the same person. Your first marriage is over. Would you like to create a second one together? – Esther Perel.
Tulisan ini disarikan dari seminar Esther Perel di TED Talk yang berjudul: Rethinking infidelity … a talk for anyone who has ever loved.
Video lengkapnya:
michael udah gede ih, ngomonginnya selingkuh hahahaha
SukaSuka
Hahahaha.
SukaSuka
Karena manusia selalu membandingkan jd merasa kurang, trus cari yg lain
Padahal belum tentu yg lain bisa sepaket lengkap tanpa kurang.
Namanya aja manusia, ga ada yg sempurna
SukaSuka
Setuju! 🙂
SukaSuka