Dalam sesi sharing komunitas Sane Step, di SCTV Tower beberapa waktu lalu (13/12), praktisi mindfulness Adjie Silarus menjelaskan, sebelum memahami konsep mencintai diri sendiri, kita harus mampu berdamai dengan diri sendiri dan memahami konsep penderitaan. Lebih lanjut, Adjie memaparkan, yang membuat seseorang menderita bukanlah sebuah masalah, namun luka batin atau sakit hati. Adjie mencontohkan, bagi orang yang tidak pernah kehilangan harapan ketika ditinggalkan pasangannya, pasti akan merasa biasa saja melihat seseorang mengalami hal tersebut. Namun, bagi orang yang pernah kehilangan harapan, maka orang itu akan merasakan penderitaan orang yang mengalami pengalaman serupa. Hal ini menjelaskan bahwa penderitaan orang lain akan me-recall luka batin atau sakit hati yang pernah kita alami. Masalah yang saya alami, belum tentu kamu anggap hal itu sebagai sebuah masalah. Hanya sakit hati atau luka batin yang menyebabkan masalah menjadi sebuah penderitaan.
Ketika punya masalah, janganlah sombong merasa hanya diri sendiri yang punya masalah. Karena, belum tentu masalah itu mau kamu miliki.
Saat kita menyadari bahwa penderitaan bukan disebabkan oleh masalah, maka akan mengubah cara pandang kita. Dalam menyembuhkan luka batin atau sakit hati, kita harus mampu berdamai dengan diri sendiri, tidak menyesali masa lalu, dan tidak mencemaskan masa depan. Penderitaan, kegagalan, dan ketidaksempurnaan adalah bagian dari hidup manusia pada umumnya. Melalui self compassion, kita akan menyadari bahwa diri kita sama seperti dengan orang lain. Ketika kita mengalami penderitaan, kita berhak mendapatkan kebaikan yang sama dari diri sendiri seperti halnya yang kita lakukan kepada orang lain yang sedang menderita. Self compassion sendiri berarti kita berusaha mencari cara untuk menghibur diri ketika mengalami kegagalan atau penderitaan.
Langkah keempat: Bahagia, ketika kita mulai menerima penderitaan sebagai hal yang wajar, maka akan muncul kebahagiaan dalam diri. Kita akan kembali ingat caranya bahagia. Langkah kelima: Lepaskan, tidak berharap keinginan untuk harus sesuai dengan kenyataan dan menerima apa adanya. Adjie menjelaskan, di fase ini, kita akan memahami bahwa keinginan adalah ibu dari penderitaan. Selain itu, kita juga memahami bahwa tidak setiap keinginan harus selalu terwujud. Langkah keenam: Bersyukur, mensyukuri segala hal yang terjadi. Perkara kecil akan tetap kecil karena menyadari semua kebaikan yang sudah diterima selama ini.
“Self compassion is simply giving the same kindness to ourselves that we would give to others” – Christopher Germer.
Oh wow… ini tentu berlaku juga untuk masalah kegagalan dalam hidup yang lain, seperti soal kegagaln dalam pekerjaan atau dalam kuliah. 🙂
SukaSuka
Yup, betul. Bisa diaplikasikan ke hal lain yang disebutkan juga. Thank you for reading. 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang